Wisata Extrem Padalarang

Libur panjang penutup tahun 2016...sepertinya harus diisi dengan sesuatu yang berkesan
Entah itu tempatnya
Kemasan liburannya
Ataupun moment isi dari liburannya

Jawa barat adalah tempat paling dekat dengan tempat tinggal kami
Bandung merupakan tujuan wisata paling fenomenal
Namun baru membayangkannya rasanya kepala sudah penat dgn kepadatan pengunjung di hampir semua tempat wisata...
Dan akhirnya aq terdampar di suatu web yang bercerita tentang wana wisata di Padalarang salah satunya Gunung Masigit ini

Kawasan penambangan batu kwarst ini ternyata menyimpan pesona wisata yang menarik
Ada beberapa obyek wisata selain Stone Garden dan Gua Pawon
Tapi aq lebih memilih wisata extrem berayun ayun di hammock diantara dua tebing
Tebing itu berada di Gunung Masigit Padalarang

Untuk menikmati wisata extrem ini ,anda harus melakukan reservasi dulu dengan pemandu yang akan menyiapkan hammock dan mengabadikan anda di ketinggian

IG @gocay_uliner wa.0878-2525-6625
Biaya 250 rb /orang

Lokasi Gn.Masigit Padalarang arah Cianjur.
Ada tulisan kecil STONE GARDEN..belok ke arah tulisan tersebut.Anda akan dikenakan charge retibusi masyarakat setempat sebesar Rp 10 rb/mbl.
Ikuti jalan terus dan akan menjumpau warung kecil di belokan kanan ke arah wisata Stone Garden. Anda dapat parkir di warung tersebut dan pemandu akan mengajak anda tracking ke arah tebing kurang lebih 15-20 menit dengan jalan setapak yang gembur dan belum tertata.
Saya yang mempunyai kebiasaan berolah raga seminggu 5x tantangan ini cukup menyita adreanalin....mengajak jantung saya memompa darah lebih cepaaat.
Butuh 3-4 x jeda istirahat untuk mengatur ritme jantung lebih baik
Dan ini dokumentasi saat kami menapak ke atas tebing

Dan ini perjalanan turun saat kami pulang, melalui jalan yang sama.

Kembali ke bukit, setelah mendaki 20 menit tibalah kami di base 1, di situ terdapat bale-bale, sebuah tenda peristirahatan dan juga hammock yang dapat digunakan untuk latihan buat yang belum pernah bermain dengan hammock.

Di Base itu kami menunggu pendaki nya memasang hammock untuk kami.

Dari Base 1 kami harus melanjutkan naik ke puncak tebing.

Tebing batu yang mempunyai bentuk ramping cukup menyulitkan untuk berada diantaranya

Pemandangan yang luar biasa, karena alat-alat yang dipasang ditata secara manual, dimana tali dilemparkan ke arah seberang tebing untuk di rentangkan tali penyeberangan untuk pendaki.

Maka pendaki akan menyeberang dengan menggunakan tali tersebut untuk menata tali tali hammock di seberang tebing

Woooooooowww luar biasa sekali melihat proses nya.

Setelah keseluruhan alat terpasang,pendaki yang ternyata bernama Gocay....menerangkan bagaimana turun ke hammock

Dan mulai lah petualangan kami...

Harnest terpasang

Mulailah aq turun terlebih dahulu

Peluk batu kecil

Pijakkan kaki kiri ke bagaian ujung besi hammock

Langkahkan kaki kanan, masukkan dalam hammock

Pindahkan kaki kiri ke dalam hammock juga

Rebahkan bokong pada hammock

Atur posisi tidur

Tangan berpegangan pada tali atau sisi hammock

Dorong badan anda ke bagian tengah hammock

Jika sudah demikian maka anda dapat mengatur posisi terbaik dari badan anda...duduk...putar posisi kiri atau kanan...semua bisa dilakukan

Tapi jangan pernah melihat kebawaaaahhh yaaaaaaa...

Anggap saja anda sedang bermain hammock dikamar anda....

Seharusnya banyak foto yang bisa di hasikan

Namun....tiupan angin seperti menciutkan nyali qu sebagai super model kawakan.....buahahahahaaaaa.....

Ingin segera menyelesaikan permainan ini

Tapi seperti ditiupkan energi ,saat suami bergabung di hammock yang sama

Banyak moment terabadikan

Sungguh menjadi pengalaman yang luar biasa...
Berada diketinggian dan itu bukan rekayasa....dan kami berdua mampu menaklukannya....
Seperti sebuah mimpi indah buat qu..

"Kado di ulang tahun pernikahan kita ke 24
Hanya sebuah foto..
Tapi foto itu tercipta ...dengan rasa cinta..
Dengan kesetiaaan....dan dengan kebahagiaan ..semua kita lakukan berdua
Dan itu jadi potret kenangan  di 24 tahun pernikahan kita...

Semoga Allah SWT selalu melindungi kita sekeluarga...memperteguh iman islam kita sekeluarga....dan selalu dalam naungan Sakinah Mawadah Warahmah...

I love U pap...."

Tebing Keraton

Ini kali kunjungan ke dua ke Tebing Keraton
Mengapa sampai dua kali?
Ada apa?

Banyak pembahasan tentang Tebing keraton yang dapat kalian jumpai di google

Tapi saya bercerita dengan versi saya

Ada apasih sebenernya di Tebing keraton sampai saya bela bela 2x berkunjung
Berkunjung kesuatu tempat buat saya adalah mengabadikannya dalam sebuah foto
Entah itu foto tentang diri saya,ataupun juga tentang pemandangan sekitarnya atau pun juga foto yang bisa bercerita tentang pencapaian ke tempat tujuan ,kali ini Tebing keraton

Diawal tahun Masehi ini.
Saat orang mulai bergegas pulang mencari peraduannya
Saat itulah kami terjaga

Jam menunjukkan 02.15 WIB saat kami meninggalkan rumah
Jalanan masih ramai ..tidak seperti biasa
Karena ini adalah Awal tahun 2017
Orang bergegas pulang setelah merayakan malam pergantian tahun

Pagi gelap gulita
Hanya memakan waktu 2.30 menit perjalanan kami untuk sampai ke tujuan
Belum terlalu ramai mobil yang parkir diarea parkir Tebing keraton
Tahun ini tarif ojek ke atas mengalami perubahan
Ada kenaikan 10 rb dibanding tahun lalu yaitu menjadi 50 rb untuk jasa ojek motor PP
dan 30 rb untuk sekali jalan

Karena kita sudah diniatin sekalian olah raga,maka pulangnya kami putuskan jalan kaki
Ojek yg kami sewa pun 1 motor ber 3 dikenakan charge @ 25 rb discount 10 rb hahaha lumayan dah

Samapai di atas pengunjung dikenakan biaya masuk @ 12 rb sudah termasuk asuransi jiwa
Ada mushola kecil dan toilet tepat di depan loket sehingga memudahkan kami melaksanaka sholat subuh sebelum meananti sang fajar tiba

Masih gelap saat tiba di spot photo terbaik Tebing keraton,tapi jangan tanya jumlah penunjung yang sudah menempati posisinya,hahahaaa........

Berlahan tapi pasti Sang fajar mulai tersenyum malu malu
tepat pukul 5.30 mulai terang dan kabut mulai tampak dikejauhan

Terdapat pagar disekeliling spot foto bagian ujung
tapi ternyata banyak yang bandel ,dan melewati pagar pembatas
Karena di balik pagar itulah spot foto terbaik

Alhamdulillah
Tercapai juga sebuah keinginan
Hanya memakan waktu 1,5 jam untuk menanti sang fajar
Waktu menunjukkan jam 6.30 saat kami mulai meapaki jalan turun ke area parkir
Cukup memakan waktu 30 menit dengan berjalan santai

Oke...
Kita lanjut ke perjalanan berikutnya......Gunung Masigit Padalarang